Perbedaan Studi STEM dan STEAM

Apa perbedaan antara kedua kategori akademik ini, dan mana yang lebih baik untuk diikuti oleh siswa internasional?

Ketika kami berbicara tentang 'Steam', kami tidak mengacu pada etalase video game digital Valve yang populer. Dalam dunia pendidikan, STEAM berarti sesuatu yang sangat berbeda.

Kamu mungkin sudah familiar dengan STEM, yang merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering, and Mathematics.

Pendidikan STEM membantu mempersiapkan siswa untuk ekonomi, di mana banyak pekerjaan saat ini dan di masa depan memerlukan landasan dalam sains dan matematika.

Jadi apa itu STEM vs. STEAM, dan mengapa “A” itu begitu penting? Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu pendidikan STEAM, perbedaannya dari STEM, dan mengapa keduanya merupakan arah yang bagus untuk dipilih untuk perjalanan belajar di luar negeri.

Oke, jadi Apa itu STEAM?

STEAM adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada Scnce, Technology, Engineering, Arts, dan Math. Dengan kata lain, ini STEM tetapi dengan program seni!

Meskipun benar bahwa perbedaan utama antara STEM vs. STEAM adalah seni, manfaat menambahkan huruf 'A' itu tidak langsung jelas.

Lagi pula, jika kamu ingin belajar teknik komputer atau robotika, mengapa kamu harus belajar sejarah atau filsafat? Itu pertanyaan yang wajar, tetapi jawabannya mungkin mengejutkanmu!

Baca juga: Tips Persiapan Dokumen Pendaftaran Kuliah di Luar Negeri

STEM vs. STEAM 

Pendidikan STEM sangat berharga. Sains ada di sekitar kita. Teknologi selalu berkembang dan memainkan peran kunci dalam kehidupan kita sehari-hari.

Rekayasa memberikan prinsip panduan struktur, mesin, dan penemuan lainnya. Matematika membantu kita berpikir analitis tentang dunia dan memecahkan masalah yang kompleks.

Bersama-sama, bidang-bidang ini membentuk begitu banyak pemahaman kita tentang dunia dan cara kerjanya.

Ditambah lagi, dengan maraknya kesempatan kerja di bidang STEM, para lulusan siap memasuki dunia kerja. Namun, pendidikan STEM terkadang kurang fokus pada sifat-sifat berharga seperti kreativitas dan pemikiran kritis.

Banyak pemberi kerja mencari lulusan yang dapat berpikir kritis dan mendorong inovasi di bidangnya masing-masing.

Kritik terhadap model STEM menunjukkan bahwa sebagian besar dirancang untuk membuat siswa 'pekerjaan bagus' tanpa mempersiapkan mereka untuk pekerjaan yang belum ada.

Dengan menggabungkan elemen seni dan humaniora dengan kursus STEM, siswa lebih siap untuk menghasilkan dan berbagi ide, apa pun karir yang mereka kejar.

 'A' Adalah Kunci

Ada diskusi yang sedang berlangsung di kalangan akademisi tentang nilai pendidikan seni liberal.

Dengan begitu banyak fokus untuk memasukkan siswa ke bidang STEM, banyak yang bertanya-tanya berapa nilai gelar dalam sastra atau sejarah Inggris.

Sementara pendaftaran dalam seni liberal telah menurun selama beberapa dekade terakhir, kenyataannya banyak perusahaan masih menghargai kemanusiaan.

Secara khusus, pemberi kerja mencari lulusan yang dapat berpikir kritis dan ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka.

Dengan mengintegrasikan seni dengan program STEM, para pendidik membantu membentuk inovator dan pemikir kreatif masa depan yang hebat.

“Kami berbicara tentang beralih dari STEM ke STEAM, untuk memasukkan seni dan humaniora dan ilmu sosial dalam program persiapan bagi kaum muda,” kata presiden dan CEO Universities Canada Paul Davidson pada tahun 2016.

“Unsur seni liberal dan elemen humaniora dapat menambah nilai nyata pada kurikulum siswa yang mengikuti program pendidikan.”

STEM sudah merupakan pendekatan interdisipliner untuk pendidikan, menggabungkan berbagai bidang studi.

Menambahkan kursus seni sebagai pilihan membuat pendekatan ini semakin menyeluruh, dan dapat membantu siswa membangun keterampilan lunak yang penting sambil menggambar hubungan dan inspirasi penting antara STEM dan seni. 

Baca juga: Tips Membuat Portofolio Untuk Kuliah Desain di Luar Negeri

Jadi, STEM vs. STEAM? Mana yang Harus Saya Pelajari?

Pada akhirnya, dalam hal STEM vs. STEAM, keduanya bagus!

Banyak sekolah sekarang menawarkan program STEAM di tingkat K-12. Namun, sangat sedikit universitas atau perguruan tinggi yang menawarkan program gelar atau diploma khusus yang dibangun di sekitar STEAM.

Inilah kabar baiknya: sebagian besar program sarjana di bidang matematika dan sains dibangun dengan mempertimbangkan STEM.

Jika kamu memiliki pilihan, kamu dapat (dan harus) mengambil beberapa mata pelajaran seni dan humaniora untuk memperluas keahlianmu.

Baca juga: Studi Diploma in Accounting Australia 2023!

Jika kamu mencari pendidikan STEAM yang lebih fokus di tingkat universitas atau perguruan tinggi, bicaralah dengan konselor program studii.

Pendidikanmu adalah salah satu investasi terpenting yang pernah dilakukan, jadi sebaiknya kamu menggunakan sumber daya gratis yang tersedia untukmu di kampus!

Konselor dapat membantu membuat jadwal kelas yang sesuai untukmu dan minatmu.

Konsultasikan sekarang untuk melihat daftar kampusnya!