Panduan Bagi Orang Tua Dalam Mendukung Anak Kuliah Diluar Negeri

Belajar di luar negeri adalah kesempatan luar biasa untuk membangun kepercayaan diri, keahlian, resume, dan peluang karir seseorang. Tapi, sebagai orang tua dari seseorang yang mempertimbangkan untuk belajar di luar negeri, wajar jika merasakan banyak emosi yang berbeda.

Orang tua dan wali dapat beralih dari rasa bangga atas keberanian anak mereka, mengkhawatirkan biaya dan mengamankan dokumen yang diperlukan, hingga berharap mereka akan memiliki pengalaman positif. Kamu tidak sendiri! Panduan belajar di luar negeri untuk orang tua ini berbicara tentang semua hal di atas, dan bagaimana mendukung anak bahkan di saat-saat terberat.

Menetapkan Harapan

Untuk keputusan besar seperti ini, semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, semakin baik. Internet bisa menjadi sumber yang bagus; website kampus dan situs pemerintah akan memiliki informasi program studi dan visa pelajar yang paling detail.

Proses aplikasi bisa saja memakan waktu yang lama, jadi sisakan banyak waktu untuk menyelesaikan semuanya. Misalnya, untuk studi pascasarjana di Kanada atau USA, kami merekomendasikan untuk mulai membuat penelitian sekolah 20 bulan sebelum anakmu ingin memulai studi mereka.

Ini mungkin tampak berlebihan, tetapi pertimbangkan bahwa banyak institusi hanya menawarkan jadwal kelas dua hingga empat kali setahun. Plus, meminta transkrip asli dan memproses aplikasi sekolah dan visa dapat memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tergantung pada volume aplikasi. Terakhir, jika anakmu ingin mengikuti kembali tes kemahiran bahasa Inggris atau tes masuk universitas, mereka akan memiliki cukup waktu untuk melakukannya.

Bekerja dengan Mitra Tepercaya

Banyak calon siswa memilih untuk bekerja dengan penasihat lokal. Para profesional studi di luar negeri ini membantu menghubungkan siswa dengan program yang sesuai dengan keterampilan, minat, dan anggaran, sambil membawa pengetahuan mendalam tentang program studi.

Budgeting

Ingin tahu bagaimana perbedaan biaya hidup di luar negeri? Kami telah membuat kisarannya untuk Australia, Kanada, Inggris, dan AS. Setelah anakmu memutuskan tujuan mereka, lihatlah biaya kuliah siswa internasional untuk membuat rancangan anggaran.

Banyak siswa yang memasuki program sarjana akan hidup sendiri untuk pertama kalinya. Ini bisa menyenangkan, tetapi juga menegangkan jika mereka selalu mendapat dukungan keluarga dekat. Jika kamu bisa, bicarakan dengan mereka tentang strategi untuk tetap berpegang pada anggaran (ingat: diskon siswa tersedia untuk segala hal mulai dari program perangkat lunak hingga bahan makanan). Dan, jika memungkinkan, dorong mereka untuk membuat (atau mendukung mereka dalam menciptakan) dana darurat kecil.

Beasiswa juga dapat meringankan biaya kuliah di luar negeri. Saat melihat program, cari tahu beasiswa mana dari institusi yang memenuhi syarat untuk siswa internasional. Bergantung pada aplikasi akademik anakmu, mereka dapat secara otomatis dipertimbangkan untuk beberapa beasiswa. Penghargaan lain akan membutuhkan aplikasi terpisah.

Kesehatan Siswa

Ketika anakmu masih kecil, lebih mudah untuk mengawasi mereka di taman bermain. Sekarang dunia telah menjadi taman bermain mereka, bagaimana kamu dapat membantu menjaga mereka tetap aman?

Pertama, ingat anakmu mungkin mempertimbangkan untuk belajar di luar negeri untuk merasakan budaya baru, yang juga datang dengan bahasa, hukum, norma sosial, dan tradisi yang berbeda. Akan sangat membantu untuk mendiskusikan hal ini sebelum mereka berangkat studi, tetapi perlu diingat bahwa siswa yang belajar di luar negeri biasanya adalah orang dewasa, dan akan membuat keputusan sendiri.

Salah satu cara untuk membangun keamanan dan rasa memiliki adalah dengan klub atau kelompok penelitian, baik di dalam maupun di luar kampus, yang terkait dengan warisan, keyakinan, atau hiburan favorit siswa. Bergabung dengan klub dapat membantu meredakan kerinduan, baik dalam berbagi makanan yang mengingatkan mereka akan rumah, bekerja sama melalui latihan sepak bola pagi hari, atau mendengarkan doa yang sudah dikenal. Kadang-kadang, kelompok berbasis budaya dan agama dapat menawarkan sumber daya yang disesuaikan untuk siswa internasional, atau dukungan tambahan melalui waktu yang menantang.

Sekolah juga berperan dalam membantu siswa menyesuaikan diri. Saat mendaftar, lihat layanan kampus yang diberikan kepada siswa internasional. Beberapa universitas dan perguruan tinggi akan menawarkan sesi konseling gratis; yang lain menyediakan peer mentor. Banyak juga yang memiliki penasihat tempat tinggal di perumahan kampus yang dapat diajak bicara oleh siswa.

Kantor internasional adalah sumber daya hebat lainnya, yang menawarkan penjangkauan siswa dan acara yang menyenangkan. Mungkin sulit untuk berteman ketika ada hambatan bahasa atau budaya, jadi kantor internasional bekerja untuk menyatukan siswa internasional dan siswa lokal melalui acara dan komunitas.

Komunikasi

Sebagai orang tua dari siswa internasional, kamu akan belajar dengan cepat bahwa setiap orang beradaptasi untuk belajar di luar negeri secara berbeda. Beberapa siswa sangat bergantung pada orang tua mereka pada awalnya, kemudian menjadi lebih mandiri saat mereka tumbuh lebih nyaman. Siswa lain mungkin langsung terjun ke dalam kegembiraan studi dan kehidupan kampus mereka, dan lupa untuk terhubung dengan orang tua mereka – setidaknya untuk sementara waktu.

Tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua keluarga, tetapi dapat membantu untuk menetapkan pedoman bersama sebelum anakmu pergi. Setujui seberapa sering kamu berharap untuk terhubung, dan melalui media apa (seperti panggilan telepon WhatsApp, atau video). Jadwal mengejar ketertinggalan yang teratur dapat membantu – di hari-hari awal, itu adalah satu hal yang pasti untuk dinanti-nantikan di saat siswa mungkin merasa segalanya berubah.

Menyesuaikan Pasca-Pengembalian

Penting juga untuk bersabar dengan anakmu ketika mereka kembali. Belajar di luar negeri dapat bermanfaat, tetapi seperti setiap pengalaman, dapat mengubah cara seseorang memandang dunia dan tempat mereka sendiri di dalamnya.

Mereka akan senang melihatmu dan menikmati berhubungan dengan orang-orang dan tempat-tempat yang mereka kenal, terutama pada periode “bulan awal kepulangan mereka', tetapi mungkin juga mengalami kerinduan yang terbalik (juga dikenal sebagai kejutan budaya terbalik). Jika mereka tiba-tiba tampak bosan, atau memulai setiap kalimat dengan 'Ketika saya masih di ...', mereka mungkin merasa rindu akan kehidupan perkuliahan mereka.

Hampir semua kasus rindu rumah yang terbalik memudar seiring waktu, tetapi sementara itu, mendorong mereka untuk terus bergerak: bertemu dengan teman, berolahraga, dan terhubung dengan siswa internasional lainnya.

Hubungi pihak konsultan kami jika kamu tertarik menyekolahkan anakmu diluar negeri!